Wednesday, December 4, 2013

Tinjauan Farmakologi (Obat) Sistem Pencernaan

Tinjauan Farmakologi (Obat) sistem pencernaan mempunyai beberapa tujuan diantaranya adalah sebagai berikut :
Mengurangi sekresi asam lambung  antasida, anti kolinergik, inhibitor pompa proton
Memperbaiki mekanisme pertahanan lambung perlindungan pada luka ulkus

Contoh golongan obat sistem pencernaan :
Antasida : Mempunyai dungsi untuk menetralkan asam lambung, contoh : Aluminium hidroksida, magnesium hidroksida, magnesium karbonat, kalsium karbonat. Untuk waktu penggunaanya yaitu setelah makan/ sebelum makan 
Antikolinergik : Mempunyai fungsi untuk mengurangi sekresi dari asam lambung, contoh : isopropramid iodida, senyawa beladona, waktu penggunaan sebelum mkn dan seblm tdr (sebagai tambahan)
Antagonis reseptor H-2 : Mempunyai fungsi untuk memblok kerja histamin  dan sekresi asam lambung, contoh simetidin, ranitidin, famotidin
Inhibitor pompa proton: Mempunyai fungsi untuk menghentikan sekresi asam lambung, contoh omeprazol
Anti spasmodik : mempunyai fungsi  melemaskan otot polos GI, contoh mebeverin, mepenzolat bromida
Laksantif  senna, bisakodil, gliserin , parafin cair(laksantif lubrikan)
Antiemetik  fenotiazin, metoklopramid



Rencana perawatan harus mencakup rencana pemberian obat, dan harus memperhatikan :

Pasien yang benar
Obat yang benar
Dosis yang benar
Cara pemberian  dan waktu yang benar
Waspada Efek Samping

Pasien yang benar
 Periksa identitas pasien.
Gunakan bahasa verbal maupun non verbal (mengangguk).
Jika pasien tidak sanggup mengidentifikasi diri , maka dicari cara indentifikasi lain sesuai ketentuan rumah sakit.

Dosis yang benar
 Periksa Dosis.
Jika ragu, memberitahu penanggung jawab unit atau ruangan dan penulis reepnya serta alasanya.
Perhatikan titik desimal dan singkatan.

Cara/ rute yang benar
Faktor penentu rute pemberian antara lain : keadaan pasien, kecepatan respon, sifat kimia dan fisik obat, dan tempat kerja yang diinginkan.

Rute pemberian : oral, parenteral

MUNTAH
riwayat awal dan kerapnya muntah dan tanda vital
lakukan metode regimen obat  menghilangkan muntah
Pantau tanda vital (muntah berat)
Penyuluhan  hindari aktivitas menjalankan mesin dan berkendara  efek antiemetik. Atau turunkan dosis
Hindari alkohol  efek sedatif
Hindarkan antiemetik pd trimester pertama  alternatif OTC

Benzquinamid  pantau denyut jantung/ tekanan darah
Metode nonfarmakologi  minuman berkarbonat, teh encer, biskuit krakers dan roti panggang
EMETIK
Pastikan jenis bhn yg di telan TOKSIK. 
Jgn menginduksi bahan KAUSTIK
Periksa tanda vital
Keluarkan bhn toksik seblm diabsorpsi
Lakukan pemantauan 24 – 48 jam stlh menerima terapi
Berikan cairan dlm jmlh yg ckp seblm memberikan IPEKAK dan APOMORFIN
Jgn berikan ipekak saat tdk sdr  ASPIRASI

DIARE
Riwayat infeksi, obat yg di konsumsi
Cairan kembali pulih
Pantau tanda vital
Obat opiat  depresi SSP
Waspada pada penderita glaukoma, penyakit hepar, kehamilan